Sabtu, 31 Desember 2011

Batuan Beku

1) Siklus Batuan–dalam-hubungannya dengan bagian-bagian bumi.
2) Batuan beku adalah batuan yang pertama terbentuk– Timeline, formation process
3) Intrusi batuan beku merupakan sumber dari material-material ekonomis.
4) Klasifikasi dari batuan beku, dan beberapa kegunaannya.
  •     Pegmatites – Dramatic and better known examples of igneous rocks; characteristics.
  •     Diamonds – perhiasan, alat-alat, dan lain-lain
 
Siklus Batuan   
Ada 3 jenis batuan, berdasarkan bagaimana/dimana batuan tersebut terbentuk. Batuan
tersebut saling memiliki hubungan yang bersiklus yang disebut dengan siklus batuan.
1)Batuan Bekupembekuan magma cair
2)Batuan SedimenTerbentuk pada atau di sekitar permukaan bumi, dari bahan pelapukan (sediment) hingga litifikasi.
3)Batuan MetamorfTerbentuk di bawah permukaan bumi, dengan suhu tinggi, tekanan tinggi, dan ata perubahan kimia, tetapi tidak ada proses peleburan di dalamnya.
 
Batuan Beku- Apakah itu?
Igneous – [ignis – fire]
-MagmaBatuan yang melebur di bawah permukaan bumi
-Lava – Magma yang mengalir ke permukaan bumi
         Magma dan Lava berasal dari material yang sama. Perbedaannya adalah dimana lokasi keberadaannya.
- Batuan BekuBatuan yang terbentuk melalui kristalisasi magma.

Tipe-tipe dari Batuan Beku

Batuan Beku Ekstrusifberbutir kristal halus, batuan beku yang membeku dengan cepat di permukaan bumi. (pembekuan cepat-butir kristal halus/kecil)
         CthRhyolite, obsidian, basalt, pumice.
Batuan beku Intrusif berbutir kristal kasar, batuan beku yang membeku secara lambat di dalam bumi. (pembekuan lambat- butir kristal kasar/besar)
         Cth: Granite, diorite

Contoh-contoh Batuan beku
Tipe Magma - Komposisi

Magma memiliki 8 unsur berlimpah yang sama banyaknya, yang merupakan elemen pembentuk mineral. Yaitu : O, Si, Al, Fe, Mg, Ca, K, Na.
SiO2 (Silica) merupakan yang paling banyak menyusun magma dan digunakan dalam klasifikasi :
  Rhyolitic magma   70% SiO2
  Andesitic magma  60% 
  Basaltic magma  50%
Faktor-faktor dalam pembentukan magma:
  Suhu- (800-1200 oC sebelum seluruh batuan mulai melebur).   Bertambah dalam pada

Jumat, 30 Desember 2011

Hukum hukum Geologi


Hukum - Hukum Geologi

·         Hukum Superposisi (Steno, 1669)
 “The younger strata at the top in an undisturbed sequence of sedimentary rocks”
Lapisan paling muda ada di bagian atas pada urutan batuan sedimen yang belum mengalami gangguan.



·         Hukum Horizontalitas
Sedimentary strata are laid down nearly horizontally and are essentially paralel to the surface upon which they acummulate (Anthony, 1955)
Lapisan – lapisan sedimen diendapkan mendekati horizontal dan pada dasarnya sejajar dengan bidang permukaan dimana lapisan sedimen tersebut di endapkan.



·         Hukum Kesinambungan(original continuity)
The original continuity of water-laid sedimentary strata is terminated only by pincing out againts the basin of deposition, at the time of their deposition” (Steno, 1669)
Lapisan sedimen diendapkan secara menerus dan bersinambungan (continuity), sampai batas cekungan sedimentasinya. Lapisan sedimen tidak mungkin terpotong secara tiba-tiba, dan berubah menjadi batuan lain dalam keadaan normal. Pada dasarnya hasil suatu pengendapan yakni bidang perlapisan, akan menerus walaupun tidak kasat mata.


Pemancungan disebabkan oleh :            -Ketidakselarasan
-Erosi
-Morfologi









·         Hukum urutan fauna (Faunal Succession)
“Fossils occur in a definite, invariable sequence in the geologic record.”
(Abble Giraud-soulavie,1778)
Urutan bentuk kehidupan yang diamati dalam rekaman geologi.

















Hukum Uniformitarinsm (James Hutton, 1785)
In examining things present, we have data from which to reason with regards to that which is to happen hereafter. Therefore, upon the superposision that the operations on nature are equable and steady, we find, in natural appearences, means for concluding a certain portion of time to have necesserily elapsed in the production of these events of which we see the effects
Peristiwa yang terjadi pada masa geologi lampau dikontrol oleh hukum hukum alam yang mempengaruhi peristiwa masa kini (present is the key to the past). Semua peristiwa yang berhubungan dengan kejadian fisika dan kimia yang terjadi pada saat ini, pada dahulunya juga terjadi. Seperti Gaya gravitasi yang ada di bumi, aliran sungai yang mengikuti morfologi daerah yang dilewatinya, dan juga seperti pelapukan secara kimiawi maupun fisik.


















·          
Hukum Cross Cutting Relationship
“The thing doing the cutting is younger than the thing being cut.”
Yang dipotong lebih tua dari yang memotong.











Hukum Inklusi
“The included rock is older than the rock around it”
Lapisan batuan yang mengandung fragmen inklusi lebih muda dari lapisan batuan yang menghasilkan fragmen tersebut

Skala Waktu Geologi


PENDAHULUAN
Waktu geologi adalah skala waktu yang meliputi seluruh sejarah geologi bumi dari mulai terbantuknya hingga saat ini. Sebelum perkembangan dari skala waktu geologi pada abad ke-19, para ahli sejarah mengetahui bahwa bumi memiliki sejarah yang panjang, namun skala waktu yang digunakan sekarang dikembangkan sejak 200 tahun terakhir dan terus-menerus diperbaiki. Skala waktu geologi membantu para ilmuwan memahami sejarah bumi dalam bagian-bagian waktu yang teratur.
Sebelum adanya pentarikhan radiometri, yang mengukur kandungan unsur radioaktif dalam suatu objek untuk menentukan umurnya, para ilmuwan memperkirakan umur bumi berkisar dari 4,000 tahun hingga ratusan juta tahun. Saat ini, diketahui bahwa umur bumi adalah sekitar 4.6 milyar tahun.
Skala waktu geologi saat ini dibuat berdasarkan pada pentarikhan radiometri dan rekaman kehidupan purba yang terawetkan di dalam lapisan batuan. Sebagian besar batas pada skala waktu geologi sekarang berhubungan dengan periode kepunahan dan kemunculan spesies baru.
PEMBAGIAN WAKTU
Skala waktu geologi yang ditetapkan oleh International Union of Geological Sciences (IUGS) pada tahun 2004 membagi sejarah bumi ke dalam beberapa interval waktu yang berbeda-beda panjangnya dan terukur dalam satuan tahun kalender. Interval terpanjang adalah Kurun. Setiap Kurun terbagi menjadi beberapa Masa. Setiap Masa terdiri dari beberapa Zaman, dan Zaman terbagi menjadi beberapa Kala.
Ada tiga Kurun: Arkaikum, Proterozoikum dan Fanerozoikum. Kurun Arkaikum adalah kurun pertama, dimulai sekitar 3.8 milyar hingga 2.5 milyar tahun yang lalu. Kurun sebelum Arkaikum, dikenal sebagai Pra-Arkaikum, ditandai oleh pembentukan planet bumi. Kurun Proterozoikum dimulai sekitar 2.5 milyar tahun yang lalu hingga 542 juta tahun yang lalu. Kurun Arkaikum dan Proterozoikum juga disebut Pra-Kambrium. Kemunculan besar-besaran dari hewan invertebrata menandai akhir dari Proterozoikum dan dimulainya Kurun Fanerozoikum.
Kurun Fanerozoikum dimulai sekitar 542 juta tahun yang lalu dan berlanjut hingga sekarang. Terbagi menjadi tiga Masa: Paleozoikum (542 – 251 juta tahun yang lalu), Mesozoikum (251 – 65 juta tahun yang lalu) dan Kenozoikum (65 juta tahun yang lalu hingga sekarang).
Masa Paleozoikum terbagi menjadi enam Zaman. Dari yang tertua hingga termuda adalah Kambrium (542 – 488 juta tahun yang lalu), Ordovisium (488 – 444 juta tahun yang lalu), Silurium (444 – 416 juta tahun yang lalu), Devonium (416 – 359 juta tahun yang lalu), Karbon (359 – 299 juta tahun yang lalu), dan Permium (299 – 251 juta tahun yang lalu). Masa Paleozoikum diawali dengan kemunculan banyak bentuk kehidupan yang berbeda-beda, yang terawetkan sebagai kumpulan fosil dalam sikuen batuan di seluruh dunia. Masa ini berakhir dengan kepunahan massal lebih dari 90 persen organisme pada akhir Zaman Permium. Penyebab kepunahan pada akhir Permium ini belum diketahui pasti hingga saat ini.
Masa Mesozoikum terbagi menjadi Zaman Trias (251 – 200 juta tahun yang lalu), Zaman Jura (200 – 145 juta tahun yang lalu), dan Zaman Kapur (145 – 65 juta tahun yang lalu). Masa Mesozoikum dimulai dengan kemunculan banyak jenis hewan baru, termasuk dinosaurus dan ammonite, atau cumi-cumi purba. Masa Mesozoikum berakhir dengan kepunahan massal yang memusnahkan sekitar 80 persen organisme saat itu. Kepunahan ini kemungkinan disebabkan oleh tabrakan asteroid ke bumi yang sekarang kawah bekas tabrakan ditemukan di sebelah utara Semenanjung Yucatan, Meksiko.
Masa Kenozoikum terbagi menjadi dua Zaman, Paleogen (65 – 23 juta tahun yang lalu) dan Neogen (mulai dari 23 juta tahun yang lalu hingga sekarang). Zaman Paleogen terdiri dari tiga Kala: Kala Paleosen (65 – 56 juta tahun yang lalu), Kala Eosen (56 – 34 juta tahun yang lalu) dan Oligosen (34 – 23 juta tahun yang lalu). Zaman Neogen terbagi menjadi empat Kala: Kala Miosen (23 – 5.3 juta tahun yang lalu), Pliosen (5.3 – 1.8 juta tahun yang lalu), Pleistosen (1.8 juta – 11,500 tahun yang lalu) dan Holosen (dimulai dari 11,500 tahun yang lalu hingga sekarang). Kala Holosen ditandai oleh penyusutan yang cepat dari benua es di Eropa dan Amerika Utara, kenaikan yang cepat dari muka air laut, perubahan iklim, dan ekspansi kehidupan manusia ke segala penjuru dunia.
METODE PENTARIKHAN
Ahli geologi dapat menentukan umur lapisan batuan dalam bentuk umur absolut atau umur relatif. Dalam penentuan umur relatif lapisan batuan, ilmuwan menggunakan tiga prinsip sederhana. Prinsip pertama adalah Hukum Superposisi, yang menyatakan bahwa pada perlapisan batuan yang tidak terganggu, lapisan batuan yang lebih muda akan berada di atas lapisan batuan yang lebih tua. Prinsip kedua adalah Hukum Hubungan Potong-memotong, yang menyatakan bahwa setiap kenampakan batuan atau struktur yang memotong dan mengganggu lapisan batuan selalu lebih muda daripada lapisan batuan yang dipotong tersebut.
Prinsip ketiga, yaitu suksesi fosil, berhubungan dengan fosil yang terekam di dalam batuan sedimen. Pemetaan mendalam di seluruh dunia menunjukkan bahwa batuan yang terbentuk pada interval waktu tertentu mengandung kombinasi fosil yang tertentu pula. Batuan Paleozoikum mengandung fosil trilobita dan graptolit, batuan Mesozoikum mengandung fosil sisa-sisa dinosaurus dan ammonite, batuan Kenozoikum mengandung fosil sisa-sisa tumbuhan bunga dan banyak fosil mamalia. Dengan menggunakan petunjuk kandungan fosil di dalam sikuen batuan, meskipun berbeda letak geografis, ahli paleontologi dapat menyimpulkan bahwa sikuen batuan yang mengandung jenis fosil yang sama kemungkinan juga memiliki umur yang sama. Ketiga metode ini digunakan untuk penentuan umur relatif pada batuan, namun tidak menunjukkan umur absolut batuan tersebut.
Ahli geologi juga memiliki beberapa metode untuk menentukan umur sebenarnya dari suatu lapisan batuan. Yang paling penting adalah metode pentarikhan radiometri, yang menggunakan sifat peluruhan unsur radioaktif dalam batuan untuk menentukan umurnya. Unsur radioaktif meluruh untuk membentuk isotop unsur (atom unsur yang memiliki massa yang berbeda namun memiliki sifat-sifat kimiawi yang sama). Waktu-paruh unsur adalah waktu yang diperlukan untuk meluruhkan separuh dari atom unsur tersebut. Unsur yang berbeda memiliki waktu-paruh yang berbeda pula.
Dua macam peluruhan radioaktif yang paling banyak digunakan oleh ahli geologi adalah peluruhan Karbon-14 menjadi Nitrogen-14 dan peluruhan Potasium-40 menjadi Argon-40. Karbon-14, atau radiokarbon, digunakan pada penentuan umur material organik yang umurnya kurang dari 50,000 tahun yang lalu. Ahli geologi mengukur banyaknya kandungan Karbon-14 dan Nitrogen-14 pada kayu, arang, kertas, fosil benih dan sisa serangga, cangkang, bahkan pada air yang mengandung karbon terlarut. Rasio Karbon-14 dan Nitrogen-14 menyediakan estimasi yang bagus untuk penentuan umur dari sampel tersebut.
Ahli geologi juga dapat menggunakan Potasium-Argon untuk menentukan umur batuan yang berkisar dari 100,000 tahun yang lalu hingga setua umur bumi itu sendiri. Rasio dari Potasium-40 menjadi Argon-40 menyediakan estimasi yang bagus untuk menentukan umur batuan selama batuan tersebut tidak terpanaskan oleh temperatur di atas 125°C (257°F). Panas akan menyebabkan Argon menguap dan membuat umur batuan akan tampak lebih tua daripada sebenarnya.
Beberapa teknik non-radiometri, seperti analisis varve, dendrokronologi dan paleomagnetisme, juga dapat digunakan untuk penentuan umur absolut. Varve adalah lapisan sedimen yang terendapkan setiap tahun pada danau glasial. Lapisan tebal dari sedimen berukuran kasar terendapkan selama musim semi oleh aliran air permukaan, dan lapisan sedimen halus yang lebih tipis terendapkan selama musim dingin, keduanya membentuk lapisan yang disebut varve. Para ahli kebumian akan mengekstrak inti sedimen dari danau glasial ini dan menghitung berapa banyak varve pada sedimen tersebut. setiap satu varve menunjukkan umur satu tahun.
Dendrokronologi adalah teknik yang menggunakan lingkaran tahunan pada batang pohon pada iklim yang hangat untuk menentukan umur batang pohon tersebut. beberapa pohon dapat hidup hingga ribuan tahun, sehingga teknik ini berguna untuk menentukan umur pohon yang berkisar antara 3,000 hingga 4,000 tahun yang lalu. Namum, teknik ini juga digunakan pada fosil pohon dari Kala Holosen.
Paleomagnetisme melibatkan pengukuran sudut molekul magnetik pada batuan. Ketika lava masih panas, mineral magnetik di dalamnya berorientasi kepada medan magnetik bumi. Ketika lava mendingin hingga pada titik tertentu, mineral magnetik ini akan tekunci ditempatnya dalam batuan. Karena medan magnetik bumi selalu berubah orientasinya beberapa waktu sepanjang sejarah bumi, orientasi magnetik dari batuan yang membeku selama waktu yang berbeda juga akan berbeda. Ilmuwan mengetahui waktu pembalikan magnetik, sehingga orientasi magnetik dari sampel batuan dapat menunjukkan estimasi umur batuan tersebut.
------------------------
Diterjemahkan dari tulisan Alan V. Morgan di Microsoft Encarta 2006 dengan beberapa penyesuaian.

Pengenalan ilmu geologi


Pengenalan ilmu geologi


Geologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bumi. Bumi merupakan salah satu planet yang ada di sistem tatasurya kita. Bumi didiskripsikan berbentuk bulat pepat dan berputar pada poros pendeknya. Jari-jari bumi ± 6.370 km, yang terdiri dari benda padat (batuan), benda cair, dan gas (udara).
Secara umum interior bumi terdiri dari daratan (benua, pulau-pulau, lembah-lembah, dan pegunungan), serta lautan (lembah, palung, serta pegunungan bawah laut). Puncak gunung tertinggi > 8.000 m dpl (Pegunungan Himalaya), sedangkan palung yang terdalam mencapai kedalaman > 10.000 meter di bawah muka laut (Palung Philipina).
Informasi utama dari susunan dalam bumi diketahui berdasarkan informasi seismologi. Berdasarkan penyelidikan oleh H. Jeffreys dan K.E. Bullen (1932-1942) yang mengacu pada penyelidikan E. Wiechert (1890-an) dengan menggunakan cepat rambat gelombang P dan S, didefinisikan pembagian bentuk dalam (lapisan-lapisan) dari interior bumi, yaitu terdiri dari inti dalam, inti luar, mantel bawah, dan mantel atas, serta kerak bumi (Gambar 1 dan 2), dimana :
1. Inti bumi (paling dalam), terdiri dari inti dalam (kedalaman 5.140-6.371 km, padat, berat, dan sangat panas), inti luar (kedalaman 2.883-5.140 km, cair atau lelehan lebih ringan, dan sangat panas).
2. Mantel, terdiri dari mesosfer (kedalaman 350-2.883 km, padat, bertekanan tinggi, panas, dan keras), astenosfer (kedalaman 100-350 km, lemah, mudah terdeformasi oleh panas dan tekanan, serta plastis).
3. Litosfer (kerak bumi), kedalaman 0-100 km, padat, dingin, kaku, rapuh, dan ringan, yang terdiri dari kerak benua (tebal), dan kerak samudera (tipis).
gambar interior dalam kerak bumi
gambar interior dalam kerak bumi
Kerak benua didominasi oleh batuan yang kaya Silikat, dekat permukaan kaya dengan alumunium (SiAl), dan pada kedalaman yang besar kaya akan magnesium (SiMa), lihat Gambar 2.
Pada batas bawah kerak bumi, terjadi penambahan cepat rambat gelombang dan disebut dengan bidang diskontinuitas Mohorivicic, dan ini juga berarti terjadinya perubahan komposisi mineral batuan (spesies mineral), yang diinterpretasikan sebagai perubahan komposisi dari gabbro menjadi suatu batuan ultrabasa (mineral dunit atau eklogit).
Kerak bumi yang merupakan bagian teratas dari interior bumi yang langsung kontak dengan oksigen dan merupakan tempat akumulasi mineral-mineral batuan merupakan sasaran utama dari ilmu genesa endapan bahan galian untuk dapat mengetahui sebaran mineral-mineral berharga. Keterdapatan mineral-mineral berharga tersebut sangat bergantung pada jumlah (konsentrasi) mineral-mineralnya, serta letak dan bentuk endapannya.
komposisi irisan dalam bumi